Ponsel CDMA (Tugas Penemuan Di Bidang HCI)

Ponsel CDMA

PONSEL berbasis teknologi code division multiple acces atau dikenal dengan CDMA semakin memoles diri. Selain model-modelnya yang bergaya, fitur pun makin lengkap.

Dominasi ponsel GSM (global system for mobile) mungkin akan terancam.Kehadiran berbagai varian baru ponsel CDMA diperkirakan bakal menggebrak pasar ponsel Indonesia, seiring perkembangan pengguna telepon berbasis CDMA ini.

Tak bisa dimungkiri teknologi seluler CDMA yang bertarif murah menjadi pendorong terdongkraknya pasar ponsel CDMA ini. Contohnya Motorola yang cukup lama bersaing dengan Nokia pada segmen CDMA. Seri-seri terakhirnya tidak ada yang berharga lebih dari satu juta.Walau begitu, bukan berarti ponsel keluaran Amerika ini tak layak dipinang dibandingkan pesaingpesaingnya.

Lihat saja seri W355 yang bergaya clamshell dengan casing titanium look, mewah dan terlihat elegan. Untuk fitur, kemungkinan Motorola memang sengaja tidak menyematkan yang canggih- canggih. Bisa jadi ini ditujukan agar harga jual dari ponsel keluarannya bisa masuk di segmen lebih kecil dengan kualitas yang tinggi.

Pilihan lain ada pada W210 yang berwarna hitam, W200 yang berwarna putih atau F3C yang super slim (0,87 mm). F3C merupakan konversi dari seri F3, hanya F3 dipakai untuk jaringan GSM, sedangkan yang berkode C di belakangnya untuk jaringan CDMA. Kalau mau yang lebih murah lagi,bisa pilih antara W150i atau W170.

Namun, jangan kecewa dengan layarnya yang masih hitam-putih alias monochrome. Dari pabrikan asal Finlandia, beberapa tipe yang sudah memiliki fitur lumayan lengkap, antara lain Nokia 7088, 6088, 2865, 6265, dan 6275. Untuk tiga tipe terakhir, memang tidak tergolong baru. Namun, setidaknya masih layak untuk ditimang. Kalau untuk kualitas kamera, tipe 6265 dan 6275 bisa dikategorikan yang terbaik di antara teman-teman semereknya, yaitu 2 megapixel.

Bagi yang suka dengar musik dari ponsel,sepertinya sampai saat ini Nokia belum mengeluarkan ponsel khusus musik pada kategori CDMA. Namun, kalau Anda mau sedikit repot menginstal music player pada ponsel CDMA Anda dan menambah kapasitas memori, maka pilih saja seri 6275 dan 6265 karena sudah dilengkapi slot memory card.

Keduanya juga sudah dilengkapi pemutar radio, sama dengan 2685. Product Marketing Manager Nokia Dominikus Susanto mengungkapkan, pihaknya akan mengeluarkan beberapa produk baru pada tahun 2008 ini. Namun, belum dipastikan apa saja varian yang akan keluar sampai di pengujung tahun.

Kembali ke masalah pilihan yang tepat, kalau Anda tidak merasa perlu dengan semua kelengkapan dari ponsel CDMA Nokia, boleh melirik yang sedikit lebih murah. Ada 1325, 1265, atau yang sedikit lebih fashionable yaitu 2505. Dengan warna casing standar yang menarik, serta bagian dalam yang berwarna putih, varian satu ini sering kali diincar para wanita.Apalagi modelnya yang slim, semakin cantik jika digenggam.

Pindah ke Samsung,pilihannya juga tak kalah banyak. Untuk yang masih baru diproduksi, bisa mempertimbangkan seri S219, S259 atau S269. Ketiganya dilansir untuk segmen yang berbeda, S259 memiliki fitur yang lebih lengkap dibandingkan adiknya, S219. Selain kamera VGA, ponsel yang berharga satu jutaan ini juga memiliki eksternal memori dengan tipe MicroSD.

”Kalau S269 lebih dipasarkan untuk mid-end karena selain murah dan meriah,kami menyebutnya premium style,” ujar Manager Marketing Mobile Communication Division Samsung Agus Sugiharto. Walau tidak punya kamera VGA seperti S259, ponsel yang harganya berkisar Rp600.000 ini sudah berwarna dan fashionable dibandingkan pesaingnya. Kalau Anda punya dana lebih, bisa melirik varian Dual On dari Samsung (SCH W579).

Malah kedua kartu Anda, baik GSM maupun CDMA bisa dijejali dalam satu ponsel, dan keduanya tetap aktif (tidak bergantian). Selain itu, modelnya yang clamshell juga diikuti teknologi layar sentuh (touch screen) pada layar Thin Film Transistor (TFT) 265K warna dan kamera 2 megapixel.

”Awalnya agak susah mengoperasikan ponsel Dual On ini. Ada beberapa menu yang tidak biasa ditemukan pada ponsel satu kartu,tapi itu karena tidak terbiasa saja, lama-lama juga akan mudah,” ujar Dian Kemala Sari, Account Executive Indonesia5 Communication, yang sudah memiliki ponsel Samsung SCH W579 sejak dikeluarkan pertama kali pada 2007 lalu.

Dia juga menambahkan, kalau fitur TV-Out sangat berguna saat sedang santai dan ingin menonton televisi dari ponsel. Selain tiga pemain besar di segmen ponsel CDMA tersebut, pabrikan asal Korea yang dikenal dengan LG juga tak mau kalah. Bahkan, seri Chocolate yang sempat booming di kalangan pencinta ponsel, dibuatkan versi CDMA-nya.

Dengan memori internal yang sudah 128 Megabyte, cukup untuk menyimpan foto dari kamera 1.3 Megapixel dan file musik untuk pemutar MP3- nya. Berkirim data juga sudah bisa melalui Bluetooth sehingga tak perlu repot via komputer lagi. Kalaupun mau via komputer, sudah disediakan kabel data universal serial bus (USB) pada starter pack-nya. Versi yang lebih murah,juga ada LG 2330 dan LG 2760.

Namun, layarnya monokrom dan fiturnya juga ala kadarnya. Untung nada deringnya sudah polyphonic, walaupun hampir semua ponsel baru sudah memiliki fitur ini. Sony Ericsson tidak ikut berperang di segmen ini.

Tinggalkan komentar